Cuaca Maluku Utara Sepekan, Hujan Ringan hingga Lebat Tak Menentu
TernateNews: BMKG mengeluarkan prospek cuaca periode 13–19 Juni 2024 di wilayah Provinsi Maluku Utara. Selama periode itu, kondisi umum cuaca berfluktuasi.
Cuaca berawan dengan potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat secara fluktuatif. Yang terjadi pada siang/sore, malam dan dini hari”, tulis rilis resmi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah, Ternate, dikutip RRI, Kamis (13/6/2024).
BMKG pun mengingatkan waspada terjadinya dampak turunan dari fenomena hidrometeorologi tersebut. Di antaranya banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, berkurangnya jarak pandang, dan angin kencang.
Kondisi cuaca selama periode 13–19 Juni 2024 secara detil sebagai berikut:
Tanggal 13–14 Juni 2024:
Potensi hujan intensitas sedang – lebat di sertai petir diprakirakan terjadi di sebagian besar wilayah Kabupaten Pulau Morotai. Sebagian besar wilayah Halmahera Utara, Halmahera Timur, dan Halmahera Tengah.
Selanjutnya, sebagian kecil wilayah Halmahera Selatan (Bacan, Gane, Obi ), Pulau Taliabu (Taliabu
Barat, Taliabu Utara). Sebagian besar wilayah Halmahera Barat, Kota Ternate (Ternate Selatan, Batang Dua), Kota Tidore Kepulauan dan sekitarnya.
Tanggal 15–16 Juni 2024:
Potensi hujan intensitas sedang-lebat diprakirakan terjadi di sebagian besar wilayah Halmahera Utara, Halmahera Timur, Halmahera Barat, Pulau Morotai (Morotai Utara). Kemudian, sebagian besar Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, sebagian Kota
Tidore Kepulauan (Oba, Oba Selatan, Oba Utara), sebagian Kota Ternate dan sekitarnya.
Tanggal 17–19 Juni 2024:
Potensi Hujan intensitas ringan- sedang diprakirakan terjadi di sebagian wilayah Pulau Morotai, Halmahera Barat (Ibu, Sahu), dan Halmahera Tengah.
Selanjutnya, sebagian wilayah Halmahera Selatan (Bacan, Gane), Kota Tidore Kepulauan dan sekitarnya.
BMKG pun mengimbau pemerintah dan masyarakat untuk memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap. Mengantisipasi peningkatan jumlah curah hujan serta mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antarpihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk mengenali potensi bencana di lingkungan masing-masing dan mulai memahami cara mengurangi risiko bencana tersebut. Misalnya
dengan tidak membuang sampah sembarangan, bergotong royong menjaga kebersihan, dan menata lingkungan sekitarnya.
Diharapkan para pemangku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi. Yang berpotensi terjadi di wilayah Provinsi Maluku Utara dan selalu mengikuti informasi resmi dari Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate.