Kapolda Pastikan Kebutuhan Pengungsi Erupsi Gunung Tetap Aman

Kapolda Pastikan Kebutuhan Pengungsi Erupsi Gunung Tetap Aman
Kapolda dan Wakapolda serta PJU saat Menunjau Lokasi Evakuasi Warga Akibat Erupsi Gunung Ibu (Dok: Istimewa)

TernateNews: Tujuh ratus warga yang bermukim pada 7 desa di Kecamatan Tabaru, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara terpaksa mengungsi ke lokasi pengungsian yang dibangun pemerintah.

Ratusan masyarakat ini, terpaksa mengungsi akibat adanya peningkatan status gunung Ibu, Halmahera Barat dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas) yang ditetapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Badan Geologi Nomor: 679.Lap/GL.03/BGV/2024 yang bersifat segera tertanggal, 16 Mei 2024.

Kapolda Maluku Utara, Irjen Pol Midi Siswoko didampingi Wakapolda, Brigjen Pol. Samudi beserta Pejabat Utara (PJU) Polda Maluku Utara diboyong untuk melihat langsung kondisi warga 7 desa di lokasi pengungsian.

Dalam kunjungan tersebut, Kapolda juga menyempatkan waktu untuk memberikan ratusan paket bantuan sosial (Bansos) berupa Sembako kepada masyarakat yang dievakuasi ke gedung berada di posko serba guna dan posko siaga bencana.

Kapolda, Irjen Pol. Midi Siswoko, usai peninjauan mengatakan, dengan kondisi ini, Polda dan jajaran akan terus menyuplai kebutuhan makanan dan lainnya yang menjadi kebutuhan masyarakat selama berada dilokasi pengungsian.

“Kita akan liat apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, maka akan dipenuhi,” ungkapnya.

Midi juga bilang, untuk tehnis di lapangan, baik penambahan posko, dapur, kendaraan, pihaknya terus bekerja sama dengan TNI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Untuk itu masyarakat diminta untuk tenang dan ikuti perintah dan petunjuk dari tim disiapkan evakuasi,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut Kapolda juga mengajak kepada instansi lain agar dapat melihat kondisi masyarakat yang terpaksa dievakuasi akibat erupsi gunung Ibu.

“Kami minta instansi pemerintah lain juga harus hadir melihat saudara kita sedarah sebangsa,” tegasnya.

Sementara itu, Kapolres Halmahera Barat, AKBP Erlichson Pasirabu mengakui, hingga hari ini, ada sekitar 700 warga di 7 desa yang terpaksa dievakuasi ke gedung serba guna dan posko siaga.

Kapolres juga mengakui, selama dilokasi pengungsian, pihaknya menyiapkan sarana prasarana yang dimiliki termasuk bantuan dari Polda Maluku Utara.

“Kami siapkan 1 ambulance dan 7 mobil truk dengan personil 40 anggota Brimob Polda dan 60 anggota Polres. Untuk tenaga kesehatan dari Dokes Polda Malut sebanyak 3 orang,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *