Realisasi KUR dan UMi di Maluku Utara Meningkat Signifikan
Daerah dengan realisasi KUR terbesar adalah Kota Ternate dengan total penyaluran sebesar Rp18,09 Miliar terdiri dari 245 debitur.
TernateNews: Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Ultra Mikro (UMi) di Provinsi Maluku Utara per Februari 2024 melonjak signifikan. Per Februari 2024, realisasi KUR Rp96,09 Miliar untuk 1.318 debitur.
Angka tersebut tercatat mengalami pertumbuhan Rp88,72 Miliar secara tahunan (year on year/yoy).
“Penyaluran KUR didominasi oleh sektor perdagangan besar dan eceran”, kata Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Maluku Utara, Tunas Agung Jiwa Brata dalam acara Torang Pe APBN di KPPN Ternate, Rabu (27/3/2024).
Daerah dengan realisasi KUR terbesar adalah Kota Ternate dengan total penyaluran sebesar Rp18,09 Miliar terdiri dari 245 debitur. Sementara realisasi KUR terbesar kedua adalah Kabupaten Halmahera Selatan dengan angka Rp17,65 Miliar dari 242 debitur.
Menyusul di bawahnya Kabupaten Halmahera Utara, Kota Tidore Kepulauan, dan Halmahera Timur. Kemudian Halmahera Barat, Halmahera Tengah, Pulau Morotai, Taliabu, serta Kepulauan Sula.
Sedangkan realisasi UMi sampai dengan Februari 2024 sebesar Rp489,44 juta untuk 90 debitur di Maluku Utara.
“Dibandingkan 2021-2023, realisasi UMi tahun ini tumbuh signifikan. Dengan Penyalur UMi yaitu PT Pegadaian dan PNM (Permodalan Nasional Madani)”, kata Tunas, menjelaskan.
Dia menambahkan, realisasi UMi tersebar di 7 kabupaten/kota. Realisasi terbesar berasal dari Kota Ternate sebesar Rp280,71 dari total 54 debitur.
Menyusul di bawahnya Pulau Morotai dengan realisasi sebesar Rp87.31 juta dengan 8 debitur. Kemudian Tidore Kepulauan dan kabupaten/kota lainnya membuntuti di bawahnya.
Adapun isu strategis UMi dijelaskan Tunas yaitu, penyaluran UMi belum mampu menjangkau ke seluruh wilayah di Maluku Utara. Berikutnya, penyalur UMi masih terbatas, yakni hanya Pegadaian dan PNM serta penyaluran UMi terbesar masih terkonsentrasi di Ternate.